Orasi Ilmiah di FK USK, PJ Gubernur Aceh Menyoroti Kemuliaan Profesi Dokter
Academic Activity Center (AAC) Universitas Syiah Kuala, 3 Oktober 2024 – Dalam rangka merayakan Milad ke-42, Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar Orasi Ilmiah dengan tema "Sinergi dan Kolaborasi Melahirkan Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Peduli Negeri Menuju Global Excellence". Orasi ini disampaikan oleh Pejabat Gubernur Aceh Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si yang memberikan wawasan mendalam tentang peran lulusan kedokteran dalam menghadapi tantangan global dan mengedepankan asas kemanusiaan.
Acara ini diawali dengan laporan dari Dekan FK USK Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT , yang memberikan kilas balik sejarah berdirinya FK USK. Sejak berdiri pada tahun 1982, FK USK telah menunjukkan berbagai prestasi, termasuk peningkatan kualitas akademik, inovasi dalam penelitian medis, dan kontribusi nyata dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dalam laporannya, Dekan juga menggarisbawahi komitmen fakultas dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki jiwa kemanusiaan dan kepedulian terhadap bangsa.
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi bagi lulusan kedokteran di era globalisasi saat ini. Marwan menyampaikan bahwa dunia kesehatan terus bergerak maju, dan kemampuan lulusan untuk bekerja sama lintas disiplin dan budaya akan sangat penting dalam menjawab tantangan global. "Dalam dunia yang semakin terhubung ini, lulusan kedokteran kita harus mampu beradaptasi dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mencapai keunggulan global," ujar Rektor.
Dalam orasi ilmiahnya, Pejabat Gubernur Aceh menyampaikan bahwa profesi dokter adalah profesi yang mulia, tidak hanya dalam segi keilmuan tetapi juga dalam hal moral dan etika. Dalam penyampaiannya, beliau menyampaikan bahwa seorang dokter harus selalu menempatkan asas kemanusiaan sebagai prioritas utama dalam setiap praktik medis. “Menjadi dokter bukan hanya soal keterampilan klinis, tetapi juga bagaimana kita bisa menghadirkan rasa kemanusiaan dalam setiap tindakan medis,” ungkapnya.
Pejabat Gubernur Aceh juga menyoroti kemajuan teknologi di dunia kedokteran, khususnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam diagnosis dan perawatan pasien. Meskipun teknologi ini membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, beliau menekankan pentingnya keseimbangan antara teknologi canggih dan budi pekerti luhur. "Penggunaan AI dalam dunia medis harus diimbangi dengan integritas moral dan empati. Aspek hospitality dalam pelayanan kesehatan menjadi kunci untuk menjaga kualitas dan sentuhan manusiawi dalam praktik kedokteran di Indonesia," tambah beliau. Selain itu pula, aspek promosi kesehatan dan pencegahan tak luput dari bahasan beliau. Dengan semakin baik upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh lulusa FK USK yang bestatus terakreditas Unggul ini rakyat Indonesia akan semakin sehat dan produktif hingga mampu bersaing pada tingkat Globa.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tenaga pengajar, mahasiswa, dan praktisi kesehatan, serta tamu undangan dari berbagai lembaga pemerintah dan swasta. Diharapkan melalui orasi ilmiah ini, FK USK dapat terus berkontribusi dalam mencetak dokter yang tidak hanya siap bersaing di tingkat global, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap negeri.
Informasi lebih lanjut kunjungi www.fk.usk.ac.id
Jumat, 18 Oktober 2024