Skoliosis pada Remaja: Kenali Tanda dan Gejala Sejak Dini

Memuat Artikel ....

Skoliosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Meskipun dapat terjadi pada segala usia, skoliosis sering kali terdeteksi pertama kali pada masa remaja.

Kejadian skoliosis pada usia remaja (10 - 18 tahun) dilaporkan sebanyak 0,93 – 12% diseluruh dunia. Jenis kelamin perempuan 1,44 kali lebih sering mengalami skoliosis dibandingkan laki – laki.

 

Apa itu Skoliosis?

Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping berbentuk huruf "C" atau "S". Kelainan ini sering kali berkembang selama masa pertumbuhan, terutama sebelum pubertas.


Tanda dan Gejala Skoliosis

Aspek terpenting dalam penanganan scoliosis adalah mengenali tanda dan gejala sejak dini. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat diperhatikan:

1. Postur Tubuh yang Tidak Simetris

  • Salah satu bahu lebih tinggi dibandingkan yang lain
  • Pinggul yang tidak sejajar
  • Tulang belikat yang menonjol atau lebih menonjol di satu sisi tubuh
  • Kepala tidak tepat di tengah tubuh

2. Kelengkungan Tulang Belakang

  • Tulang belakang terlihat melengkung ke samping ketika dilihat dari belakang

3. Pakaian yang Tidak Sesuai

  • Pakaian yang tiba-tiba tidak pas dengan baik, seperti celana atau rok yang miring.

3. Nyeri Punggung

  • Meskipun skoliosis ringan sering kali tidak menyebabkan nyeri, beberapa remaja mungkin mengalami nyeri punggung atau kekakuan pada otot.

4. Kelelahan

  • Mudah lelah terutama setelah berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.


Mengapa Pemeriksaan Dini Penting?

Pemeriksaan dini sangat penting karena skoliosis cenderung memburuk seiring waktu. Deteksi awal memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dan dapat mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemeriksaan dini penting:

  1. Pencegahan Perburukan: Pengobatan dini dapat mencegah skoliosis berkembang menjadi lebih parah
  2. Pengobatan yang Lebih Sederhana: Skoliosis yang terdeteksi dini sering kali dapat diatasi dengan metode yang kurang invasif, seperti penggunaan brace (penyangga tulang belakang).
  3. Menghindari Komplikasi: Skoliosis yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, seperti masalah pernapasan atau nyeri kronis.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Mencurigai Skoliosis?

Jika ditemukan gejala atau tanda pada anak atau remaja, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengunjungi dokter. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan, jika perlu, merujuk untuk tes pencitraan seperti sinar-X untuk menentukan tingkat keparahan skoliosis.

Skoliosis pada Remaja: Pemeriksaan Sinar X 


Skoliosis Remaja Tanda dan Gejala Deteksi Dini
Tentang Artikel
Kutip Artikel

Aulia, TN. (2024).Skoliosis pada Remaja: Kenali Tanda dan Gejala Sejak Dini. Medizine [DD/MM/YYYY]

Referensi

Sung S, Chae HW, Lee HS, Kim S, Kwon JW, Lee SB, Moon SH, Lee HM, Lee BH. Incidence and Surgery Rate of Idiopathic Scoliosis: A Nationwide Database Study. Int J Environ Res Public Health. 2021 Aug 1;18(15):8152

    Disusun oleh
    Penyunting
    Redaksi
    Terakhir diperbarui:
    Jumat, 18 Oktober 2024
    Artikel Lainnya
    • Medizine Author - Muhammad Rinaldi Sufri
    Muhammad Rinaldi Sufri ,
     27 Februari 2025

    Mengenal Kondisi Stres pada Prosedur Imunisasi

    Reaksi akibat imunisasi tidak semata muncul akibat kandungan vaksin, melainkan karena cemas berlebihan terkait proses imuniasi tersebut. Terus, apakah berbahaya?

    • Medizine Author - Farhan Marzuki
    Farhan Marzuki ,
     8 April 2025

    Napak Tilas Dr. Ramazzini: Bapak Kedokteran Kerja Dunia

    Sudah tahu belum siapa yang pertama kali mencetuskan konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)? Yuk berkenalan bersama dr. Ramazzini

    • Medizine Author - Rovy Pratama
    Rovy Pratama ,
     28 Juni 2024

    Burnout: Pembunuh Produktivitas Tenaga Kesehatan Indonesia

    Apakah Anda seorang profesional bidang kesehatan? Apakah anda merasa kelelahan fisik, mental dan emosional emeosional setelah bekerja sepanjang hari? Apakah rasa lelah tersebut menurunkan minat dan produktivitas kerja Anda? Mungkin Anda mengalami Burnout...